Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘Blog’

Blogger datang dan pergi.

Blogger datang, menulis, memeras inspirasi untuk eksis dalam hiruk pikuk blog. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan, akhirnya satu tahun, dua tahun dan seterusnya. Beberapa kemudian pergi, tidak kembali. Mungkin kehabisan inspirasi setelah diperas habis-habisan untuk ditulis. Beberapa terus terus eksis, seperti tidak pernah kehabisan inspirasi, seperti sumur dengan sumber air yang seolah tidak pernah habis ditimba, keluar dan keluar terus menerus menghasilkan tulisan.

Peristiwa demi peristiwa datang silih berganti, ditulis, dikomentari, dikritik, didukung, diperjuangkan blogger dalam kata-kata, dengan persepsi masing-masing. Ada yang netral, ada yang mengikuti pasar, ada yang seia sekata, ada yang menerobos pagar dan melawan, ada yang obyektif, ada yang subyektif. Semua ditulis sesuai dengan pemahaman dan kata hati.

Blogger datang dan pergi.

Berkunjung, berkomentar, meninggalkan jejak, membangun hubungan dan silaturrahim sesama blogger, saling membantu, tepo seliro, anggah ungguh, sopan santun dibangun dan dijunjung. Artikel ditulis, jejak ditinggalkan, dikunjungi, dikomentari, dan terciptalah simpul unik silaturrahim. Saling memberi dan saling berbagi, berbagi ilmu mencipta wawasan.

Blogger datang dan pergi.

Satu blog tidak cukup. Ditambah lagi, lalu tambah lagi, dan tambah lagi. Satu dot com, dua dot com dan bertambah lagi dot com dot com yang lain. Domain dan hosting dibeli. Semua dengan jejak, penunjuk arah dan peta, jalan dan link agar mudah dikunjungi.

Blogger datang dan pergi.

Saat datang apakah kita peduli? Saat pergi apakah kita peduli? Blogger datang dan pergi. Hari ini datang, apakah juga akan pergi?

Ditulis sebagai pengantar dan pembuka jalan menuju blog baru, http://butirpasirku.wordpress.com

Hiatus, vakum, inactive, cuti dan entah apa lagi. Sudah sekian lama waktu, saya tidak aktif dari dunia blog. Tidak menulis, tidak blog walking, dan tidak komen di mana-mana. Semuanya berhenti, meskipun masih ada satu dua nafas kehidupan di blog ini. Satu bulan sekali, saya mencoba untuk memberi nafas kehidupan pada blog ini, dengan menulis apa adanya.

Satu persatu, pengunjung yang dulu sering memberi komentar di sini, mulai hilang. Tapi backlink yang dan jejak yang dulu saya tinggalkan di blog-blog yang pernah saya kunjungi, masih menghasilkan kunjungan, setidaknya satu dua kunjungan. Memang resiko, bahwa blog tanpa blog walking seperti makan tanpa lauk, seperti event tanpa publishing, seperti produk tanpa iklan, dan pastinya akan sepi dari hiruk pikuk dan hingar bingar perblogan.

Lalu kenapa harus membuat blog lagi? Entahlah, mungkin sekedar tajdid an-niyah, memberparui niat. Setidaknya, dengan blog baru saya menghasilkan moment dan niat baru untuk menulis. Terlebih, ketika ketika saya ingin menulis, sering saya merasa tidak sreg untuk dipublish di sini. Blog yang pada mulanya saya isi dengan artikel-artikel teknologi informasi, telah bergeser pada tema-tema yang lebih sederhana dan mudah dipahami, dan menjadi personal blog yang bersifat umum.

Artikel-artikel yang saya publish di http://butirpasirku.wordpress.com berbeda dengan blog ini. Beberapa artikel saya boyong dari sini, terutama artikel-artikel lama yang berhubungan dengan teknologi informasi. Teknologi informasi? Ya, http://butirpasirku.wordpress.commemang saya buat untuk mempublish uneg-uneg seputar kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, terutama yang berhubungan dengan dunia IT dan tidak mungkin dipublish di sini. Dunia IT memang segmented, dan tidak umum. Karenanya, saya merasa perlu untuk memisahkannya dari sini, agar blog ini, tetap dengan tulisan-tulisan sederhana yang mudah dipahami.

Wa ba’du. Saya tidak tahu apakah bisa konsisten menulis atau tidak. Tapi, saya tetap ingin menulis disela-sela perasaan malas, diantara pekerjaan dan hidup yang terus berjalan. Setidaknya sebulan sekali, dua bulan sekali, atau bahkan setahun sekali, saya akan mengupdate blog ini.

Read Full Post »

Yes, Pak Yayat mau mempercayakan pada saya untuk melakukan migrasi blognya http://arkasala.com dari Joomla ke WordPress.org. Lumayan untuk malpraktek :mrgreen: . Yang diinginkan adalah, semua posting beserta dengan semua komentarnya, dengan model hirarkis persis seperti di blog lama yang menggunakan engine Joomla.

Langsung saya buat tool untuk migrasi, dengan harapan, tool ini bisa menjadi project berkelanjutan yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna Joomla yang ingin melakukan migrasi ke WordPress.org.

Untung tak dapat diraih , malang tak dapat ditolak. Ternyata penggunaan editor Tiny MCE yang digunakan oleh Joomla menimbulkan masalah. Ada kemungkinan Pak Yayat menggunakan MS Word untuk menulis artikel, baru kemudian dikopas ke editor Tiny MCE di dashboard Joomla. Dan hasilnya, tag (potongan kode pembangun tampilan) yang aneh dan tidak saya pahami. Tool yang saya buat pun senasib dengan tuannya dan gagal melakukan migrasi. Nasib oh nasib, padahal sudah modal Kratingdaeng Redbull kalengan.

Mutung dengan tool buatan sendiri, saya putuskan untuk menggunakan Joomla2Wordpress buatan Azeem Khan, dan ternyata, viola… TETEP NGGAK BISA!!! Optimis. Berarti bukan tool buatan saya yang buruk, dan akhirnya project tetap saya lanjutkan.

Setelah otak-atik code, akhirnya jadilah tool yang menghasilkan kerusakan paling minimal pada format content. Hasil migrasi ditampilkan di browser, yang secara otomatis mengeliminasi beberapa tag endline yang merusak syntax SQL. Langsung dikopas, dan… YES, BERHASIL!!!

Kesimpulannya, (more…)

Read Full Post »

UNEG-UNEG KENDURI

Mumpung ada undangan kenduri narablog dari Gus Kar, sepertinya tidak ada salahnya kalau saya menulis uneg-uneg yang saya pendam beberapa waktu belakangan ini. Ya karena kenduri itu sendiri, menurut Guskar, kumpul rame-rame, makan-makan sambil ngobrol ngalor ngidul, kenyang, terus pulang. Sebelum saya pulang, ya ngobrol rame-rame lah.

Yang pertama, tentang jati diri blog ini, gaweanu, blog kanggo gawe anu. Gawe anu sendiri artinya membuat sesuatu. It means creativity, daya cipta, itu yang saya inginkan. Awalnya, adalah blog untuk menyampaikan uneg-uneg yang berhubungan dengan kehidupan saya sebagai pekerja IT. Kalau flashback ke belakang, dimulai dari CodeIgniter? YIL (Ya Iya Lah…) sampai flash intro (is it suck???), hampir semua posting saya adalah masalah IT, dan tidak tidak ada yang lain. Sampai kemudian saya menulis tentang Bom, Tepo Seliro yang Morak-Marik. Anehnya, sejak saat itu, saya belum menulis satu pun tulisan yang berhubungan dengan IT. Dan tulisan tersebut adalah pintu pembuka saya mengenal para narablog yang lain. Kang Boed, Pak Guru Wandi, Gus Kar, Mas Noe, Bundo, dan beberapa narablog yang kemudian, secara de facto, menjadi guru, pembimbing dan motivator saya untuk terus belajar menulis. Sebelumnya, jabatan ini hanya dipegang oleh Tediscript, dan Sukro. Tediscript menginspirasi saya untuk serius ngurus blog yang terlantar sejak Desember yang lalu. Sementara Sukro, wanita berjiwa lelaki itu, telah membangun pondasi geguyonan yang gayeng dalam dunia blog. Intinya, saya bingung, blog ini mau saya bawa kemana, dan akan saya jadikan apa?

Yang kedua, (more…)

Read Full Post »

Beberapa hari ini kayaknya koq keracunan tediscript ya? Lebih banyak melakukan blog walking dari pada facebooking. tediscript malah lebih parah, deactivate account facebook. Sekarang meskipun masih buka facebook, tapi hanya sekilas saja, setelah itu langsung ke dashboard wordpress, check comment dan… walking

Keknya facebook semakin membosankan, dan, yah, begitu-begitu saja. Kayak kullu syaiin idza katsura rakhusha, segala sesuatu itu, jika berjumlah banyak menjadi tidak ada harganya. Update status, ada komen, balas komen dan seterusnya. Banyaknya friend pun tidak menjamin kualitas komunikasi yang semakin baik. Bahkan, terkadang sekedar pernah lihat orangnya, tanpa mengenal secara personal, koq ya nge add. Huff, diignore nggak enak, nggak diignore koq ya… nggak kenal.
Sebelum aktif blogging, sempat beberapa kali posting di notes facebook, yang meskipun ada apresiasi, tapi juga hanya sekilas sepintas. Akhirnya koq tetep ndak puas juga, dan akhirnya mencoba mengurusi blog yang sempat terlantar selama beberapa waktu. Semakin serius, semakin mengenal, semakin banyak jalan-jalan ke blog tetangga, ternyata lebih banyak manfaatnya, dari pada facebooking. Ada blog-blog bagus, emotional, personal, apresiatif, humor, bahkan sekedar urek2an. Dan tidak sedikit yang masih coba-coba menulis, meskipun banyak yang serius dengan blognya. Semua menawarkan taste personal yang berbeda, dan mencoba untuk eksis di rimba internet dengan karakter tulisan masing-masing.

Semakin jauh, sepertinya makin menarik dengan taste penulis yang unik dan original, menawarkan ‘rasa’ tulisan yang berbeda dengan blog lainnya. Dan karena kepemilikan blog adalah personal, tendensinya pun terasa berbeda. Mungkin semacam rasa, ‘this is my land, and I am ruling this land’, sehingga setiap blog menawarkan emosi yang berbeda. Itu pas dapat blog yang bagus, seperti penarimungil.blogdrive.com, yang tulisannya seperti dari alam antah barantah, seperti dunia lain, dan pastinya original taste. Berbeda rasanya ketika menemukan blog pasaran, yang tidak menawarkan ‘rasa’ yang khas. Hanya berkunjung sekilas sepintas, komentar jika mood, dan setelah itu langsung klik kanan, close this tab. Langsung ada judgment, ah, nggak seru, biasa, pasaran dan sebagainya. Apalagi blog yang menawarkan kepongahan pemiliknya, huff… pengin lempar sandal rasanya. Sok banget, lupa kalau ini internet apa?

Yang lebih parah adalah blog yang kopas, kopi paste. Meskipun aktif, tapi koq… nggak seru banget yah? Jadi mirip tempat sampah, tempat menumpuk sesuatu tanpa orientasi yang jelas. Lha kalau hanya tulisan kayak gitu kan, mendingan ke sumbernya langsung, nggak perlu ke sini. Terus buat apa ini di kopas? Lah, mendingan juga dikasih komentar, lha ini tidak je, hanya kopas saja. Kalau di kaskus.us mungkin sudah dapat bata merah, keknya.
Yah, blogging memang harus bijak, harus manut dengan pepatah, lain ladang lain belalang. Banyak blog, banyak juga macemnya. Tapi yang jelas, blog memang secuil representasi pemiliknya, meskipun tidak seutuhnya. Terus, bagaimana dengan blog ini? Yah, masih cari-cari bumbu untuk membuat rasa yang khas, maklum blogger pemula…

Read Full Post »